CMI||Lombok Timur, NTB- Yayasan Darul Yatama Wal-Masakin (Dayama) Jerowaru, Lombok Timur, dinobatkan sebagai pondok pesantren (ponpes) ter-mandiri se-Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan pada acara Haul ke-41 meninggalnya Almagfarullah TGH. Muhammad Mutawalli Bin H. Yahya Al Kalimi dan Harlah ponpes ke-71 yang di gelar pada, Sabtu 11/01/2025.
Acara yang dihadiri oleh ribuan jamaah ini menjadi momen penting dalam mengenang jasa-jasa Almagfurullah TGH. Muhammad Mutawalli, serta sebagai wujud pengakuan atas kemandirian dan prestasi pondok pesantren Dayama dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan islam di Indonesia.
Rangkaian acara Haul dimulai dengan pemberian piagam dan piala kepada pemenang lomba dalam berbagai kategori yang diikuti oleh ratusan peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam berbagai perlombaan yang diadakan oleh pesantren.
Setelah prosesi penghargaan acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari sejumlah tokoh penting . Pj. Bupati Lombok Timur, H. Juaini Taofik, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi Pondok Pesantren Dayama dalam pengembangan pendidikan islam di Lombok Timur hingga dinobatkan sebagai Ponpes yang paling mandiri di Indonesia.
“ Kami juga mendapatkan apresiasi dari Bank Indonesia yang mewakili NTB, karena Pondok Pesantren Darul Yatama Wal-Masakin dinobatkan sebagai Pondok Pesantren ter mandiri dalam mengelola asetnya tingkat nasional” ujar Juaini Taofik
Gubernur NTB, terpilih Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal turut mengucapkan terimakasih kepada Pondok Pesantren Dayama atas peran luar biasa yang telah dijalankan selama 71 tahun terakhir. Beliau mengapresiasi bahwa Pondok Pesantren Dayama telah melaksanakan tugas mulai dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sebuah tugas yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara.
“saya sangat mengapresiasi Pondok Pesantren Dayama yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam mencerdaskan anak bangsa selama lebih dari 7 dekade tanpa bergantung pada bantuan negara, Dayama mampu menciptakan sebuah model kemandirian pendidikan yang patut di contoh” ungkap Muhammad Iqbal
Selanjutnya rangkaian acara Haul-41 dan Harlah ke-71 dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan yang disampaikan oleh TGH. Saiful Islam Sibawahi. Dalam tausiah tersebut, beliau menyampaikan pesan-pesan spiritual yang mengingatkan jamaah untuk terus memperkuat keimanan dan memperbanyak amal ibadah, terutama dalam meneladani perjuangan almarhum TGH. Muhammad Mutawalli.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin oleh TGH. Saiful Islam Sibawahi. Doa tersebut dipanjatkan untuk almarhum TGH. Muhammad Mutawalli, serta untuk keberlangsungan Pondok Pesantren Dayama agar terus diberkahi dan sukses dalam mencetak generasi yang bermanfaat bagi umat. Dengan doa ini, rangkaian acara Haul ke-41 resmi ditutup dengan penuh khidmat dan keberkahan.(Novi/CMI/03)
Komentar
Posting Komentar