Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Antisipasi Potensi Kerawanan Panwascam Jerowaru Padukan Hasil Pemetaan Kerawanan Bersama Kepolisian

Redaksi CMI Sabtu, 06 Juli 2024

 


CAHAYA MEDIA INDONESIA.COM||Lombok Timur,NTB-Sebagai upaya pencegahan terhadap potensi pelanggaran pada Pemilihan serentak tahun 2024, Panwaslu Kecamatan Jerowaru melakukan rapat koordinasi bersama PPK Kepolisian Sektor Jerowaru untuk memetakan potensi kerawanan TPS, Jum'at, 5 Juli 2024.


Kegiatan yang berlangsung di Sekretariat Panwascam Jerowaru tersebut bertujuan untuk menyatukan persepsi terkait indikator kerawanan, sehingga potensi kerawanan hasil pemetaan Panwascam dan Kepolisian Sektor Jerowaru perlu dipadukan.


Ketua Panwascam Jerowaru, Suandi Yusuf menjelaskan, indikator yang digunakan dalam melakukan pemetaan potensi kerawanan adalah Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) yang dirilis oleh Bawaslu dan indikator yang digunakan kepolisian.


“Deteksi dini terhadap potensi pelanggaran dalam pemilihan ini perlu kita petakan sejak awal, sehingga kami dari Panwascam bisa membuat skema dan strategi pengawasan berdasarkan tingkat kerawanan di masing-masing wilayah,“ jelasnya.


Dari hasil pemetaan tersebut, lanjutnya, pihaknya bisa melakukan langkah-langkah pencegahan dari awal, dengan memaksimalkan pengawas yang ada di masing-masing desa.


Sementara itu, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Panwascam Jerowaru, Sihapari menambahkan, dari 15 Desa yang ada di Kecamatan Jerowaru, sekitar 85 persen dimasukkan dalam kategori rawan.


“Hampir 85 persen desa di Kecamatan Jerowaru kami masukkan kategori rawan berdasarkan perpaduan pemetaan kami dengan kepolisian. Ada 3 kategori yang kami buat, Kurang rawan, rawan dan sangat rawan. Dari 15 Desa yang ada, 1 Desa masuk dalam kategori sangat rawan.“ ujarnya.


Indikator kerawanan yang digunakan dalam pemetaan itu diantaranya, rawan karena geografis dan jarak lokasi TPS yang jauh dengan pemilih, jumlah pemilih dalam 1 TPS mendekati angka maksimal, memiliki riwayat konflik antar warga dan intimidasi. (Red/CMI)

Tutup komentar

Komentar

ads-before

========== kode iklan ==========

ads-inline/3

========== kode iklan ==========

ads-after

========== kode iklan ==========

Baca Juga

3/random/4/baca-juga