Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Top! Ini Cara SMKN 1 Jerowaru Jaga Kondusifitas Belajar di Lingkungan Sekolah

Redaksi CMI Selasa, 30 April 2024


Tampak depan RPS Tata Boga Bantuan DAK Fisik 2023 Dikbud Prov.NTB.
(Dokumen/Foto CMI)


CAHAYA MEDIA INDONESIA.COM|Lombok Timur,NTB-Dilansir dari wikipedia, sekolah adalah lembaga untuk para siswa mendapat pengajaran di bawah pengawasan Guru. Sedangkan lingkungan sekolah merupakan tempat seorang siswa menjalankan kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan mengikuti dan menaati peraturan dalam sistematika pendidikan yang telah ditetapkan.


Namun dalam proses pembelajaran tentu saja ada hambatan-hambatan, sehingga di dalam proses pembelajaran tidak berjalan dengan semestinya, faktor penghambatannya bisa saja seperti, lingkungan pendidikan, minat belajar, motivasi belajar, disiplin belajar, konsentrasi belajar, aktivitas belajar, kreativitas belajar, efisien belajar, peralatan belajar, dan ekonomi keluarga.


Salah satu faktor yang di sebutkan di atas adalah lingkungan pendidikan, dimana lingkungan pendidikan atau sekolah adalah tempat Siswa menghabiskan waktu dari pagi hingga siang bahkan sore, di lingkungan sekolah tidak ada yang memperhatikan Siswa ataupun Siswi, Ia memperhatikan dirinya sendiri, beda halnya dengan di rumah, orang tuanya tentu memperhatiakan, makan, kondisi anaknya dan lain sebagainya. Kalau di lingkungan sekolah, biasanya mendapatkan perhatian setelah terjadi seperti pingsan ataupun sakit, tidak ada inisiatif pencegahan, hal-hal seperti ini tentunya dapat mempengaruhi kondusifitas belajar, selain mengganggu aktivitas guru yang mengajar dan teman-temannya yang lain, Ia juga ketinggalan pelajaran, tentu pembelajaran menjadi kurang kondusif.


Melihat banyaknya kasus anak yang pingsan, sakit, di lingkungan sekolah, SMKN 1 Jerowaru berinisiatif untuk memberikan Siswa dan Siswi sarapan gratis kepada siswa dan siswi yang belum sarapan. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, dan menjaga kondusifitas siswa ketika berada di lingkungan sekolah, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan aman dan nyaman. Hal ini di ungkapkan langsung oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Jerowaru Azany Muzamil.


“Jadi saya bilang saya nggak mau nanti, ada anak sakit, ada anak pingsan saat upacara, itu saya bilang, sarapan gratis ini untuk siapapun yang mau, termasuk gurunya, asal dia mau mengajukan diri, saya belum sarapan, silahkan ambil kupon,” Jelas Azany Muzammil Minggu(28/04/2024).


Selain itu, Ia juga mengungkapkan, bahwa pingsan saat upacara, sakit ketika di lingkungan sekolah, salah satu faktornya tidak sarapan, sehingga pihak sekolah berinisiatif untuk memberikan sarapan gratis, untuk mencegah hal-hal seperti itu di lingkungan sekolah, inisiatif ini juga tentunya untuk menjaga kondusifitas belajar dan kondusifitas di lingkungan sekolah, hal yang di lakukan adalah dengan memberikan sarapan gratis, agar Siswa dan Siswi bisa nyaman dalam menjalankan proses belajar mengajar dam juga nyaman berada di lingkungan sekolah. Ia juga selalu mengingatkan kepada rekan-rekan Guru untuk selalu mengingatkan kepada Siswa dan Siswi untuk selalu sarapan.


“Biasanya saya tanya kamu belum sarapan?, minta kupon makan, bayar pakai kupon itu, jangan tanya berapa nilainya kami yang bayar, makanya saya bilang sama teman-teman ingetin anak-anak, saya nggak mau tau nanti ada berita anak kita belum sarapan,” jelasnya lagi. 


Dengan memberikan sarapan gratis, bukan berarti Ia menyuruh semua siswa dan Siswi untuk tidak sarapan di rumah, tentunya Ia mengharapkan Siswa dan Siswi untuk sarapan di rumah, namun jika ada yang belum sarapan, sekolah sudah mempersiapkan sarapan gratis, agar ketika di sekolah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


“Harapan saya semua sarapan, tapi kalaupun ada yang belum ya silahkan nggak masalah kami siapkan, dua kantin itu, tinggal mau makan di mana bayar pakai kupon,” ungkapnya.


Namun bukan tanpa pengawasan, setiap minggu program ini di pantau, setiap minggu akan di cek, berapa kupon yang terpakai dan siapa yang memakai kupon tersebut, sehingga itu akan menjadi bahan evaluasi dari pihak sekolah.


“Nanti di akhir minggu, bendahara cek, ada petugas nya, berapa kupon disana, tapi nanti di kesiswaan juga harus tau, minsalnya si A minta kupon hari ini, besok minta lagi, itu akan menjadi pertanyaan buat saya, itu juga sebagai bahan evaluasi kok anak ini, kenapa minta tiap hari minta kupon, sehingga kita turun ke lapangan , kalau misalnya betul-betul dia sarapan saja susah apalagi yang lain,”ungkapnya lebih lanjut.


Program ini tentunya, bisa menekan angka sakit, pingsan akibat tidak sarapan, entah itu karena terlambat sehingga tidak sempat sarapan di rumah, ataupun emang perekonomian keluarga siswa yang menjadi faktorn tidak sarapan, intinya kalau belum sarapan dianjurkan mengambil kupon, agar mencegah adanya aktivitas yang menyebabkan kurangnya kondusifitas belajar dan kondusifitas di lingkungan sekolah. 


Program ini tentunya sangat bagus untuk dikembangkan, agar Siswa dan Siswi nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran, maupun nyaman selama berada di lingkungan pendidikan, hal ini tentunya patut untuk di contoh juga, untuk Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia yang lebih Kondusif.(R/CMI/02)

Tutup komentar

Komentar

ads-before

========== kode iklan ==========

ads-inline/3

========== kode iklan ==========

ads-after

Baca Juga

3/random/4/baca-juga