Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Presiden RI Jokowidodo Di Jadwalkan Kunjungi Teluk Ekas Lombok Timur Pada 29 Februari Dalam Rangka Showcase Pilot Project Skala Besar Terintegrasi Hulu-Hilir

Redaksi CMI Jumat, 23 Februari 2024
Foto:Istimewa Presiden RI Ir.H.Jokowidodo|Laporan Yusuf (CMI/01)


 CAHAYAMEDIAINDONESIA.COM|Lombok Timur- Presiden Jokowidodo direncanakan akan mengunjungi Lombok Timur pada akhir bulan Februari 2024 ini.


Kedatangan Presiden kali ini ke Pulau Seribu Masjid guna untuk meninjau program hilirisasi rumput laut yang saat ini sedang dibangun di teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan kehadiran dari Presiden Jokowi.


Dimana, pada hari ini, Jumat (23/2/2024) Pemkab Lombok Timur akan kembali melakukan sejumlah upaya guna mengoptimalkan persiapan, seperti memastikan persiapan di setiap zona yang menjadi lokasi kunjungan.


Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur, HM Juani Taofik juga sudah mengarahkan setiap OPD untuk ambil bagian sesuai peran masing-masing. 


Diantaranya, membersihkan jalur yang akan dilalui Presiden yaitu jalur Pemongkong sampai Ekas menjadi salah satu penekanan.


Kunjungan orang nomer satu di Indonesia itu adalah dalam rangka Showcase Pilot Project Budidaya Rumput Laut Skala Besar Terintegrasi Hulu – Hilir Di Teluk Ekas. 


"Lombok Timur dipilih sebagai pilot project pengembangan Blue Food (pangan biru) atau makanan yang bersumber dari laut," ucap Bupati Juaini menjelaskan.


Saat ini, potensi rumput laut menjadi salah satu yang  dikembangkan di areal perairan Kecamatan Jerowaru,seluas 100 hektare termasuk kawasan Teluk Ekas. 


Pilot project ini dimaksudkan pula melihat sejauh mana rumput laut dapat memperbaiki ekonomi masyarakat pesisir, serta sejumlah target SDG`s, disamping kontribusinya terhadap ekonomi nasional, termasuk keberlangsungan lingkungan hidup


Dikatakan Pj Bupati Juaini, Blue Food sendiri bagian dari program proyek prioritas nasional dengan menggenjot hirilisasi.


Di Lombok Timur, rumput laut merupakan sumber daya alam melimpah yang belum sepenuhnya bisa dioptimalkan.


Dimana sebelumnya, petani rumput laut sendiri setelah panen masih menjual komoditi tersebut mentah dan itu dijual ke para pengepul  dan tengkulak dengan harga yang cukup murah.


"Per kilonya masyarakat kita hanya menjual Rp2 ribu saja, itupun dikirim langsung ke Surabaya melalui pengepul dan tengkulak," katanya.


Oleh karenanya, untuk mengoptimalkan komoditi rumput laut ini, Pemda telah membangun pabrik bekerja sama dengan PT. Sea6 Energy Indonesia


Dengan berdirinya pabrik tersebut, nantinya hasil dari pengoptimalan rumput laut itu langsung dihilirisasi dibuatkan pabrik untuk menjadi produk.


"Yang dihasilkan ada bio peel minyak rumput laut yang mengganti BBM, lalu ada untuk pupuk, lalu ada untuk kapsul obat, nanti kapsul itu dari rumput laut," jelasnya.


Lebih jauh Juaini menerangkan, pokok dari produk yang dihasilkan di harapkan akan ada peningkatan produktivitas dari rumput lautnya.


Dengan cara itu juga akan membuat harga komoditi yang didapatkan langsung di para petani kompetitif.


"Karena sudah ada yang membelinya, selama ini kita mungkin tergantung pada tengkulak atau pengepul, kalau yang nanti pasti kita akan lebih, harga lebih kompetitip bisa menjadi mata pencarian primadona, bisa menyerap pekerjaan dan mudahan bisa berdampak pada PAD," demikian Juaini.(CMI/01)

Tutup komentar

Komentar

ads-before

========== kode iklan ==========

ads-inline/3

========== kode iklan ==========

ads-after

========== kode iklan ==========

Baca Juga

3/random/4/baca-juga