Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Pendiri Ponpes Moderen Al-Aqsho,Menuntut Pemerintah Bersikap Tegas Pada Kasus Al-Zaytun,TGH.Abul Latif:Laqum Dii Nukum Waliyyadiin

Redaksi CMI Kamis, 06 Juli 2023
TGH.Abdul Latif,Pendiri Dan Pengasuh Ponpes moderen Al-Aqsho Mamben Daya,Wanasaba  Lombok Timur,NTB


Lombok Timur,NTB,CahayaMediaIndonesia-Hari hari ini masyarakat Indonesia digemparkan dengan berbagai macam kejadian yang memicu perpecahan antar ummat beragama. Indonesia dengan keberagamannya dikenal sebagai masyarakat yang plural dan toleran, bagaimana tidak, Indonesia dengan beribu macam suku, agama yang berbeda hidup berdampingan selama ratusan tahun sebelum Indonesia sampai ke gerbang pintu kemerdekaanya.


"Dilain sisi Indonesia dengan segala kemakmuran sumber daya alamnya yang melimpah ruah dari lautan hingga daratan serta gunung-gunungnya adalah anugerah yang patut kita syukuri. Masyarakat dengan segala keramahannya menjadi nilai plus berkehidupan di negeri ini. Terbukti perjalanan panjang negara ini masih dapat berdiri dalam keberagaman ditengah kekayaan sumber daya alamnya.


Inilah yang membuat daya tarik negara ini sehingga secara global menjadi sasaran atau target utama untuk di pecah belah lalu kemudian dikuasai seperti negara negara lain. Berbagai macam cara serangan kepada ibu Pertiwi tanpa iba. Mulai dari Isyu agama, politik, perampasan laut dan pulaunya hingga Isyu teroris dari aliran transnasional pun turut andil dalam meruntuhkan persatuan dan kesatuan didalamnya.


Islam merupakan agama dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. sekitar 87'02% penduduknya adalah muslim kemudian di susul ummat agama kristen 7,43% dan katolik 3,08% serta Budha dan Konghucu 0,73% , 0,03%. Dilihat dari angka tersebut ummat Islam menjadi ummat penduduk terbanyak sehingga untuk memecah persatuan dan meruntuhkan negara Indonesia tentu Islam menjadi sasaran utama. Inilah salah satu alasan kenapa umat Islam di bentur-benturkan hingga saat ini. Jika kita menilik sejarah, umat Islam memiliki sejarah yang sangat panjang dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memicu munculnya kalimat juang (resolusi jihad) dari tokoh Islam KH. Hasyim Asy'ari "Hubbul Wathan Minal Iman".


Hari ini Islam pun dibenturkan dengan statmen yang memecah umat Islam itu sendiri, terlebih bukan dari seorang yang dengan kasta terendah melainkan seorang tokoh yang dimuliakan dan dibanggakan, Panji Gumilang pimpinan yayasan Al Zaitun. Beberapa stetmennya bagaikan barak_api yang menyambar dan membakar hati umat muslim, "Indonesia adalah tanah yang suci tidak perlu jauh jauh ke Mekkah sana", "Sudah, Fiqih tidak usah pake rujukan", "Al-Qur'an itu bukan Kalam Allah tapi rekayasa Muhammad", "Nabi Adam bukan manusia pertama", "Solat Jum'at dengan azan yang nyeleneh dan Khotib nya santri putri", "Salam yahudi_Havenu Salom Alaihem", dan banyak lagi. 


Dalam Islam tentu kita tau bahwa ada aturan yang harus ditaati oleh penganutnya secara kaffah (sami'na wa atoqna). Dimana Islam memberikan tuntunan melalui kalam atau firmannya dan hadis nabi SAW kemudian diteruskan oleh para ulama yang melanjutkan misi kenabian. Al-Qur'an yang itu adalah kita sucinya umat Islam dengan mudah dikatakan bukan sebuah Kalam Allah SWT dan fiqih yang menjadi tuntunan syariat yang di bawa oleh 4 imam Mazhab (Imam Hanafi, imam Maliki, imam Syafi'i, imam Hambali) tidak di perhitungkan atau diperlukan melainkan menggunakan Mazhab Soekarno yang jelas-jelas Soekarno sebelum mendeklarasikan Pancasila sebagai falsafah negara presiden pertama Indonesia tersebut meminta sebuah petuah kepada para tokoh Islam sehingga yang semula poin pertama dalam Pancasila dihapus tujuh kata berdasarkan pertimbangan para kiayi/tokoh Islam pada saat itu, "wajib menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya" menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".


Kota Mekkah bagi umat Islam juga merupakan tanah yang dirindukan dan disucikan sehingga dalam menyempurnakan syariat Islam (rukun Islam) tentu kita Mekah menjadi tujuannya bukan ditempat lain seperti diungkapkan oleh Panji Gumilang bahka tidak perlu jauh jauh, cukup di Indonesia karena Indonesia juga adalah tanah suci. Nampaknya sudah sangat jauh menyimpang jika Indonesia menjadi opsi lain dari tanah suci Mekah menjadi tempat ibadah dalam menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Bahkan matipun tidak perlu berhaji ke kota Mekah jika sudah berusia lanjut dengan harapan bisa mati di tanah suci yang jauh sana (kota Mekkah), 

 Kabar mengenai dugaan penistaan agama yang terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun milik Panji Gumilang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah mencuri perhatian publik. Bahkan Kasus Panji Gumilang kini mencuat setelah diduga menghina ajaran Rasulullah SAW. 


"Begitupun salah Tuan Guru kharismatik  di Lombok Timur, Tuan Guru Haji Abdul Latief yang merupakan pendiri Pondok Moderen Al-Aqsho yang terletak di Desa Mamben Daya Kecamatan Wanasaba, ia katakan, dalam kehidupan beragama tentu punya kewajiban untuk saling menghargai keyakinan agama masing-masing. Namun kalau sudah ada orang-orang tertentu yang melakukan seperti yang kita tahu yakni menistakan agama, kita juga, kata dia. Punya kewajiban untuk membela agama.


"Kalau perlu ya kita tuntut pemerintah bersikap tegas supaya pesantren itu ditutup. Karena pertama bukan hanya indikasi penista terhadap ajaran agama atau keyakinan. Disitu ada unsur-unsur yang sesungguhnya sangat merugikan bagi kita ummat Islam. Yang kedua apa yang dilakukan oleh ponpes Al-Zaitun betul-betul sudah melukai keyakinan ummat Islam diseluruh Indonesia,"katanya saat dimintai keterangan via WhatsApp pada Rabu (5/7).


Mantan ketua Dewan Masjid Indonedia (DMI) Lombok Timur juga katakan, dalam hal ini pemerintah untuk segera bersikap supaya negara tidak main-main dalam urusan penistaan tersebut.

"Sekali lagi ini menyangkut keyakinan agama,yakni "Laqum dii nukum waliyadiin" Maka aksi  "Masyarakat Pulau Seribu Menggugat" yang dilakukan di Mapolda NTB tentu saya secara pribadi sebagai pendiri ponpes Al-qsho mendukung lahir batin terhadap gerakan aksi tersebut,"pungkasnya. (c)

Tutup komentar

Komentar

ads-before

========== kode iklan ==========

ads-inline/3

========== kode iklan ==========

ads-after

========== kode iklan ==========

Baca Juga

3/random/4/baca-juga